Daun katuk biasa diolah jadi sayuran bening atau bisa juga dimakan mentah-mentah sebagai lalapan. Kemungkinan besar Anda sudah mengetahui khasiatdaun katuk dalam melancarkan produksi air susu ibu. Tetapi, tahukah Anda apa saja kandungan daun katuk yang menjadikannya begitu bermanfaat?
Daun katuk sarat akan seyawa fitokimia yang berkhasiat sebagai obat. Setidaknya ada tujuh senyawa aktif dalam daun katuk yang mampu menstimulasi pembentukan berbagai hormon steroid serta senyawa eikosanoid. Senyawa-senyawa aktif tersebut ialah alkanoid, flavonoid (golongan flavonol, isoflavon, dan flavon), golongan terpenoid dan steroid (aglikonnya dalam bentuk glikosida saponin ataupun dalam bentuk bebas), senyawa polifenol, tanin terhidrolisis, dan minyak asiri.
Kandungan daun katuk yang lainnya mencakup protein, kalsium, lemak, fosfor, zat besi, vitamin (A, B, dan C), pirolidinon, metil piroglutamat, p-dodesilfenol, serat, hidrat arang, karoten, karbohidrat, asam folat dan sejumlah air.
Kandungan protein dalam daun katuk berkhasiat untuk menstimulasi pengeluaran air susu ibu. Sedangkan kandungan steroid dan polifenol di dalamnya dapat berfungsi untuk menaikkan kadar prolaktin. Dengan demikian, produksi ASI jadi bisa ditingkatkan, dipercepat, dan diperlancar.
Steroid bersama dengan vitamin A juga sanggup mendorong proliferasi epitel alveolus yang akhirnya membentuk alveolus-alveolus baru. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan jumlah alveolus pada kelenjar ambing yang secara otomatis juga meningkatkan produksi air susu ibu.
Selain digunakan untuk memperlancar ASI, daun katuk juga punya manfaat lainnya. Vitamin C pada daun katuk mampu memperkuat daya tahan tubuh. Salah satu kandungan daun katuk, vitamin A, dapat menjaga ketajaman penglihatan Anda dan mencegah terjadinya gangguan penglihatan.
Daun katuk juga sanggup melancarkan sirkulasi peredaran darah agar darah kotor bisa disingkirkan. Kandungan kalsium daun katuk—sekitar 204 miligram dalam setiap 100 miligram daun—bisa membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian Anda serta mencegah osteoporosis. Zat besi pada daun katuk, sekitar 2,7 miligram dalam setiap 100 gram daun, juga dapat membantu kecukupan zat besi yang amat penting dalam mencegah maupun mengobati penyakit anemia.
Apabila Anda berminat mengonsumsi daun katuk, ada baiknya agar tidak dimasak terlalu lama karena bisa menyebabkan kandungan daun katuk menjadi hancur dan berkurang nilai gizinya. Misalnya, kandungan vitamin C daun katuk bila dimasak terlalu matang akan membuatnya mudah rusak akibat terlalu panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar