Minggu, 22 Maret 2015

Mencegah Penularan HIV/AIDS

Salah satu cara penularan HIV yang paling umum terjadi ialah dengan melakukan hubungan seksual dengan mereka yang telah terinfeksi HIV. Anda tidak bisa membedakan orang yang terinfeksi HIV hanya dari melihatnya saja, jadi Anda wajib melindungi diri sendiri—dan pasangan Anda—dari risiko HIV/AIDS. Artikel berikut bisa membantu Anda mengetahui cara efektif mencegah penularan HIV/AIDS.
Penyebab umum lainnya disamping hubungan seksual ialah berbagi jarum suntik dengan seseorang yang terinfeksi virus HIV. Aktivitas tersebut biasa terjadi pada para pecandu narkotika yang suka menggunakan jarum suntik bareng-bareng.

Mereka yang Paling Besar Risiko Terinfeksi HIV


  • Berhubungan seksual tanpa pengaman (kondom).
  • Sering bergonta-ganti pasangan seks.
  • Pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.
  • Punya pasangan yang dulunya sering bergonta-ganti pasangan seks atau yang dulunya pecandu narkotika suntik.
  • Mengidap penyakit menular seksual, misalnya sifilis.
  • Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIV

Bagaimana Caranya Mencegah Penularan HIV/AIDS?

  • Tidak melakukan hubungan seksual di luar perkawinan. Apabila Anda atau pasangan Anda pernah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman—atau pernah jadi pecandu narkotika suntik—satu-satunya cara untuk memastikan keamanan ialah dengan menjalani tes HIV. Lakukan tes HIV dua kali dalam selang waktu 6 bulan, tanpa berganti pasangan seks maupun penggunaan narkotika suntik diantara tes tersebut.
  • Anda bisa sangat mengurangi risiko tertular HIV dengan menggunakan kondom berbahan latex atau polyurethane selama berhubungan seksual. Ini menjadi cara yang efektif untuk mencegah penularan HIV/AIDS bagi yang pasangannya sudah terinfeksi HIV.
  • Penularan HIV/AIDS juga bisa melalui transfusi darah. Jadi, sebisa mungkin hindari transfusi darah apalagi jika sumber donor darahnya tidak jelas.
  • Seorang wanita yang divonis mengidap HIV/AIDS dianjurkan untuk tidak hamil agar tidak menularkan HIV ke bayi yang dikandungnya.
  • Jangan mengonsumsi narkotika, terlebih lagi narkotika suntik, karena pecandu narkotika sering berbagi peralatan suntik sehingga meningkatkan risiko penularan HIV.
  • Bagi seorang ibu pengidap HIV/AIDS yang sedang hamil, dianjurkan untuk mengonsumsi obat anti-HIV guna mengurangi risiko menularkan HIV ke bayi yang dikandungnya.
  • Karena HIV bisa menular melalui ASI, seorang ibu tidak dianjurkan memberikan ASI kepada anaknya. Sebaiknya anak diberi susu formula atau ASI dari wanita lain yang tidak terinfeksi.
  • Meskipun jarang terjadi, tapi HIV bisa menular melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Jika Anda menolong seseorang yang terluka, berhati-hatilah agar darah orang tersebut tidak masuk ke mata, mulut, atau menyentuh luka terbuka apapun yang Anda miliki.
Apabila Anda menduga telah terkena HIV, entah sengaja maupun tidak sengaja, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan memberi Anda obat-obat anti-HIV untuk mencegah infeksi HIV. Obat-obat ini paling efektif bekerja apabila dikonsumsi sejak awal penularan dan sebagai pertahanan terakhir dalam mencegah penularan HIV/AIDS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar