Senin, 23 Maret 2015

Manfaat Temulawak untuk Kesehatan Tubuh

Tak disangka, di tengah kemajuan ilmu kedokteran dewasa ini, ternyata semakin banyak orang yang memercayai kehebatan herbal dalam mengatasi keluhan kesehatan. Untungnya, di Indonesia tersedia beragam tanaman herbal dengan fungsi masing-masing. Salah satu herbal yang tak boleh diremehkan ialah temulawak. Apa saja manfaat temulawak bagi kesehatan Anda?
Sebagai herbal asli Indonesia, temulawak sulit didapatkan di tempat-tempat lain. Oleh karenanya, tidak mengherankan apabila tanaman dari keluarga jahe-jahean ini masih sempit wilayah penyebarannya, tidak seperti saudaranya yakni kunyit.
Kunyit sendiri telah menjadi primadona dunia medis dalam beberapa tahun belakangan berkat kandungan aktif kurkumin yang dimilikinya. Itu adalah bahan kimia yang dipercaya membantu mengobati banyak penyakit, termasuk hepatitis, Alzheimer, psoriasis, bahkan beberapa jenis kanker.
Temulawak mengandung sejumlah senyawa kimia termasuk fellandrean dan tumerol. Juga mempunyai beragam minyak esensial, misalnya camphor, glukosida, serta foluimetik karbinol. Kandungan kurkumin yang terdapat pada umbinya berguna sebagai obat jerawat, anti-inflamasi, dan anti hepototoksik.

Manakah yang Lebih Baik, Temulawak atau Kunyit?


Meskipun sama-sama mengandung kurkumin, manfaat temulawak untuk kesehatan tubuh ternyata lebih baik dibandingkan kunyit. Berdasarkan sejumlah kajian ilmiah, temulawak memiliki persentase kurkumin lebih tinggi, yakni sekitar 68 persen jika dibandingkan 47 persen pada kunyit.
Dan tidak seperti kunyit, temulawak tidak mengandung bis-desmethoxycurcumin—senyawa kurkuminoid yang dapat menghambat aliran cairan empedu sehingga menyebabkan hanya sedikit kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh. Jadi, temulawak sanggup melancarkan aliran empedu dan proses pengeluaran kelebihan kolesterol jahat dari tubuh melalui limbah buangan tubuh.
Seorang ahli bidang herbal dari Universitas Airlangga, bernama Mangestuti, membenarkan bahwa temulawak punya kemampuan memperlancar aliran empedu sehingga menjadikan temulawak sebagai pembersih hati alami serta membantu memperbarui sel-sel hati. Karena alasan ini, temulawak merupakan pilihan herbal yang baik bagi penderita gangguan hati, seperti hepatitis.
Di wilayah Jawa sendiri, temulawak sudah sejak dahulu kala digunakan secara tradisional untuk menyembuhkan diare, masalah lambung, dan anemia. Tanaman herbal multiguna ini pun bekerja sebagai analgesik dan diuretik. Manfaat temulawak lainnya berkaitan dengan minyak atsiri dalam temulawak yang berfungsi sebagai penambah nafsu makan—ini alasannya mengapa banyak orang tua memberikan suplemen temulawak bagi anak-anaknya.
Mangestuti juga mengatakan bahwa bagian kurkumin kuning-kebiruan di temulawak berperan sebagai anti-inflamasi dan antioksidan yang potensial untuk menyembuhkan luka dan memperbaiki jaringan tubuh. Kurkumin juga dapat secara efektif mencegah tumor maupun kanker.
Banyak studi menunjukkan bahwa kurkumin memiliki antioksidan tertinggi bila dibandingkan dengan biji anggur, vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten. Antioksidan sendiri bermanfaat untuk melindungi tubuh dari dampak radikal bebas yang menghancurkan sel-sel dan menurunkan fungsi organ-organ.
Dalam dunia sekarang ini, sel-sel tubuh mudah dirusak oleh polusi, makanan cepat-saji, maupun konsumsi obat-obatan berbasis kimia dan alkohol. Radikal bebas di sekitar Anda bisa melemahkan sistem kekebalan, memicu penuaan dini, dan berbagai penyakit mematikan seperti kanker. Antioksidan kurkumin sanggup mengurangi dampak buruk tersebut dengan meningkatkan meregenerasi sel-sel yang dirusak. Jadi, jelas sudah bahwa manfaat temulawak bagi kesehatan sangatlah besar.

Aneka Ragam Fungsi Temulawak

Temulawak masih satu keluarga dengan kunyit, jahe, dan lengkuas. Sebagai herbal asli Indonesia, temulawak sudah sejak dahulu dimanfaatkan sebagai bahan baku jamu. Dan sampai saat ini, sudah banyak produk minuman kesehatan yang menggunakan temulawak sebagai bahan utamanya. Ini menunjukkan bahwa fungsi temulawak bagi kesehatan tidak perlu diragukan lagi.
Sebagai tanaman herbal, temulawak sudah pasti punya segudang fungsi untuk menjaga kesehatan. Apa saja fungsi temulawak tersebut? Berikut adalah beberapa diantaranya:
Mengurangi Nyeri Sendi. Temulawak mengandung kurkumin yang setara dengan 100 mg fenilbutazon—obat anti-inflamasi kimia untuk meredakan radang dan nyeri sendi. Kurkumin menghambat transportasi sel-sel leuksit menuju bagian radang serta menghambat pembentukan prostagladin. Kedua fungsi tersebut membantu mengurangi nyeri akibat radang sendi.
Membantu Menurunkan Kolesterol. Senyawa kurkuminoid pada temulawak membantu menurunkan kolesterol “jahat” LDL serta meningkatkan kadar kolesterol “baik” HDL. Fungsi temulawak ini berkaitan dengan peran kurkuminoid dalam menurunkan kadar lemak darah, yang pada akhirnya juga turut menjaga kesehatan jantung serta sistem kardiovaskular tubuh.
Mencegah Tumor maupun Kanker. Kurkumin dapat secara efektif menghambat pembentukan sel-sel kanker. Ini karena antioksidan dalam kurkumin begitu tinggi sehingga mampu menangkal dampak buruk dari radikal bebas yang merupakan pemicu kanker. Antioksidan yang dimiliki kurkumin lebih tinggi bila dibandingkan vitamin E, vitamin C, maupun beta-karoten.
Mengatasi Masalah Pencernaan. Fungsi berikutnya dari temulawak berkaitan dengan kemampuannya untuk merangsang produksi empedu di kantung empedu serta memperlancar aliran empedu. Dengan fungsinya ini, temulawak menjadi obat herbal yang baik bagi penderita gangguan pencernaan, misalnya diare.
Herbal yang Baik Bagi Penderita Hepatitis. Meski tidak bisa mengobati hepatitis, namun temulawak dapat memberikan perlindungan pada organ hati. Karena itu, temulawak bisa membantu menghambat atau bahkan menghentikan perkembangan hepatitis.
Mengatasi Masalah Haid. Tanaman herbal temulawak bisa diandalkan untuk meredakan nyeri haid maupun mengatasi masalah haid tidak lancar.
Berpotensi Mengobati AterosklerosisBahan aktif dalam temulawak, Xanthorrizol, diketahui sanggup memperlambat aktivitas MMP-9—yakni enzim pemicu aterosklerosis. Dengan demikian, temulawak berpotensi sebagai obat aterosklerosis alami tanpa efek samping, karena obat yang tersedia sekarang dapat merusak ginjal jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Meningkatkan Nafsu Makan. Ini adalah salah satu fungsi temulawak yang paling terkenal. Minyak astiri yang dimiliki temulawak sangat berperan dalam menambah selera makan.
Membantu Melancarkan ASI. Ibu menyusui yang meminum jamu temulawak di pagi dan sore hari diyakini bisa menghasilkan ASI lebih lancar.
Meskipun fungsi temulawak sangat bermanfaat, namun ada baiknya untuk tidak mengonsumsi temulawak dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu panjang. Karena ditakutkan hal ini bisa menimbulkan iritasi di lambung. Dan bagi Anda yang memiliki penyakit tertentu sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi herbal temulawak.

Khasiat Temukunci untuk Mengatasi Kanker

Ternyata ada banyak bumbu dapur yang tadinya hanya dikenal sebagai penyedap masakan, kini diketahui memiliki fungsi jempolan untuk mengatasi beragam penyakit.
Temukunci merupakan salah satu yang bisa dikatakan cukup menjadi pusat perhatian karena fungsinya yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kanker.
Dalam keseharian, banyak ibu-ibu rumah tangga menggunakan Temukunci ini untuk menetralisir purin ketika memasak sayur bayam.
Namun, belakangan ternyata diketahui bahwa Temukunci ternyata tak hanya bermanfaat untuk bumbu dapur saja melainkan memiliki peran sebagai anti-kanker. Pertanyaannya, adakah landasan ilmiah apa yang bisa dijadikan sebagai legitimasi untuk mengungkap fakta sebenarnya tentang Temukunci ini?
Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh ilmuwan dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya, Dr Sukardiman, bisa menjadi landasan untuk menjawab pertanyaan di atas.
Dalam penelitiannya, Sukardiman menggunakan mencit yang mengidap kanker karena telah disuntikkan zat karsinogenik alias penyebab kanker. Kemudian, Sukardiman mengelompokkan mencit-mencit tersebut ke dalam 4 kelompok.
Kelompok ke-1 sebagai kontrol, kelompok ke-2 diberikan isolate murni pinostrobin dari Temukunci sebanyak 20 mg/kg bobot tubuh, kelompok ke-3 dengan dosis pinostrobin 40 mg/kg bobot tubuh, dan kelompok ke-4 diberikan senyawa anti-kanker.
Bagaimana hasilnya? Mencit pada kelompok ke-3 yang diberikan pinostrobin lebih banyak menunjukkan sel kankernya tidak berkembang biak bahkan perkembangannya terhambat sampai 80%.
Hal itu menandakan bahwa Temukunci terbukti sangat bermanfaat untuk anti-kanker.Pinostrobin yang terkandung dalam Temukunci itulah yang paling ampuh dalam melawan perkembangbiakan sel kanker secara efektif dalam tubuh. Cara kerja dari pinostrobin ini adalah dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Senyawa Antioksidan dalam Temukunci

Pinostrobin yang terkandung di dalam Temukunci merupakan senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menangkal zat radikal bebas yang menjadi penyebab kanker. Radikal bebas sendiri merupakan molekul, atom ataupun kelompok atom yang tidak berpasangan.
Radikal bebas tersebut sangat berbahaya kalau jumlahnya lebih banyak dibandingkan senyawa antioksidan dalam tubuh. Akibatnya, radikal bebas menyerang tubuh dan merusak DNA sehingga kanker menyerang.
Oleh sebab itu, sistem imun harus benar-benar terjaga dengan baik karena merupakan benteng pertahanan alami dalam tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.
Sistem imun merupakan penjaga keseimbangan komponen tubuh dengan cara membersihkan sel-sel yang mati. Sistem imun dalam tubuh ini akan “meronda” ke seluruh bagian tubuh sehingga ketika ditemukan sel tubuh yang bermutasi-memicu kanker-sistem imun ini akan membinasakannya.
Pinostrobin yang terkandung di dalam Temukunci juga memiliki memiliki kemampuan dalam menghambat kinerja enzim topoisomerase 1 yang biasanya meningkat ketika terjadi kanker. Dengan adanya pinostrobin, maka penambahan jumlah topoisomerase ini menjadi terhambat.
Caranya dengan menghambat transkripsi DNA. Sedangkan aktivitas kerja enzim dihambat dengan cara mengeluarkan zat yang akan mengikat enzim. Akibatnya, sel kanker mati.
Dengan demikian, rutin mengonsumsi Temukunci ampuh mengatasi kanker. Bagi konsumen sehat, kebiasaan meminum rebusan kerabat Jahe itu juga mujarab mencegah serangan kanker.

Bukti Ilmiah Berkenaan dengan Khasiat Daun Tempuyung

Anda kemungkinan besar sudah pernah melihat tanaman tempuyung karena tanaman ini biasa tumbuh liar di pinggir jalan, kebun, maupun di pinggir sungai. Meskipun tanaman ini sering tumbuh liar tapi daun tempuyung ternyata berguna bagi kesehatan. Bahkan sudah dilakukan penelitian ilmiah berkenaan dengan khasiat daun tempuyung.
Tempuyung punya nama beberapa lokal atau sebutan yakni lalakina, galibug, lempung, dan rayana. Daun tempuyung punya efek herbal sebagai diuretik (peluruh urin) sehingga membantu mengeluarkan zat-zat racun dari dalam tubuh.
Secara empiris atau dari pengalaman turun-temurun, daun tempuyung sering dimanfaatkan sebagai obat batu ginjal dan asam urat. Ada juga yang suka menyeduh daun tempuyung dengan air panas guna mengurangi lesu dan pegal-pegal. Yang lain lagi menumbuk daun tempuyung untuk jadi obat oles penyakit kulit.
Selain itu, umumnya masyarakat memanfaatkan daun tempuyung untuk membantu penyembuhan: batu empedu, wasir, disentri, radang usus buntu, radang payudara, bisul, luka bakar, disentri, dan hipertensi.

SENYAWA AKTIF DALAM DAUN TEMPUYUNG

Daun tempuyung mengandung manitol, flavonoid, P-laktuserol, oc-laktuserol, inositol, kumarin, taraksasterol, asam fenolat, serta ion-ion mineral.
Salah satu khasiat daun tempuyung yang paling dipercayai ialah sebagai obat batu ginjal. Penelitian secara in vitro pernah dilakukan oleh Prof. Dr. Sarjito. Beliau merendam batu ginjal dari tubuh manusia dalam air rebusan daun tempuyung pada suhu 37 derajat celcius. Sebagian dari rendaman batu tersebut digerak-gerakkan menyerupai gerakan dalam tubuh manusia. Sedangkan yang sebagian lagi tidak digerak-gerakkan.
Sesudahnya batu ginjal ditimbang dan kandungan kalsiumnya diukur secara kimiawi. Hasil pengukurannya memuaskan karena memang batu ginjal yang digerakkan maupun yang tidak sama-sama mengalami pengurangan bobot.
Diduga zat yang berperan dalam peluruhan batu ginjal ini ialah kalium. Daun tempuyung memang memiliki kalium yang cukup tinggi. Kalium sanggup memecahkan batu ginjal dengan menyingkirkan kalsium untuk menggabungkan diri dengan senyawa karbonat dalam batu ginjal—inilah yang menyebabkan bobotnya berkurang. Dengan demikian, batu ginjal yang sudah mengecil bisa larut dan keluar besama urin.
Untuk mendapatkan khasiat daun tempuyung sebagai obat batu ginjal, Anda cukup memetik 5 lembar daun tempuyung segar. Cuci sampai bersih lalu kukus sebentar. Setelahnya, daun-daun tempuyung ini bisa dimakan sabagai lalapan bersama nasi. Anda bisa makan lalapan tempuyung sebanyak tiga kali sehari.
Daun tempuyung juga bisa dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur. Sebanyak 500 mg daun tempuyung kering dapa diseduh dengan segelas air untuk dijadikan teh herbal. Ramuan teh herbal ini sebaiknya diminum tiga kali sehari untuk membantu melarutkan batu ginjal.
Efek pengobatan herbal daun tempuyung mungkin tidak akan langsung terasa dalam waktu singkat. Sama seperti sebagian besar obat herbal, khasiat daun tempuyung baru akan terasa apabila seseorang sabar dan bertekun untuk rutin mengonsumsinya.

Manfaat Daun Tempuyung untuk Obat Batu Ginjal

Tanaman tempuyung biasa ditanam sebagai penghias pekarangan karena bentuk daun dan bunganya yang unik. Namun kegunaannya bukan hanya sekadar untuk fungsi estetika belaka. Ada manfaat daun tempuyung bagi kesehatan, dan salah satunya ialah sebagai obat batu ginjal.
Tempuyung (Sonchus arvenshis L) termasuk dalam famili tanaman compositae. Daunnya berwarna hijau agak keunguan, pinggirannya bergelombang tak beraturan dan bergerigi. Daun tempuyung inilah yang diyakini memiliki khasiat untuk mengatasi beragam keluhan atau penyakit. Diantaranya untuk meredakan demam, meluruhkan kencing (diuretik), menurunkan tekanan darah tinggi, serta menghancurkan batu ginjal.
Daun tempuyung rasanya pahit tapi punya efek mendinginkan. Sebenarnya semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan, namun yang paling sering dijadikan obat adalah daunnya.

Penelitian Sehubungan dengan Manfaat Daun Tempuyung

Daun tempuyung memiliki manfaat sebagai obat herbal dikarenakan kandungan senyawa-senyawa yang dimilikinya. Beberapa diantaranya ialah saponin, flavonoid, polifenol, beta-lactucerol, alfa-lactucerol, inositol, manitol, kalium, taraksasterol, dan silika.
Suatu penelitian dilakukan oleh Prof. Dr. Sarjito dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta berkenaan manfaat daun tempuyung sebagai obat batu ginjal. Beliau merendam beberapa batu ginjal yang sudah dikeluarkan dalam air rebusan daun tempuyung pada suhu 30-35 derajat celcius.
Dalam percobaan ini, sebagian rendaman batu ginjal digoyangkan menyerupai gerakan dalam tubuh, dan sebagian lagi didiamkan. Sesudahnya, batu ginjal ditimbang dan kandungan kalsium dalamnya diukur secara kimiawi. Hasilnya memuaskan karena seluruh batu ginjal percobaan berkurang bobotnya.
Beliau juga meneliti kemampuan daun tempuyung dalam meluruhkan batu ginjal dengan menggunakan sinar rontgen dan memeriksa kristal dalam air seni. Hasil penelitian ini pun sama-sama memuaskan, daun tempuyung sanggup menghancurkan batu ginjal di dalam tubuh. Dan dari hasil penelitian lain didapati bahwa kandungan kalium dalam daun tempuyung yang berperan penting dalam peluruhan batu ginjal.
Daun tempuyung memang memiliki kalium yang cukup limpah. Kalium sanggup menguraikan kalsium karbonat dengan cara menggabungkan diri bersama senyawa karbonat, oksalat, atau kristal urat yang adalah komponen batu ginjal. Ini menyebabkan endapan batu ginjal akhirnya terpecah dan gampang larut bersama urin.
Selain sebagai obat batu ginjal, terdapat cukup beragam manfaat daun tempuyung lainnya. Salah satunya sebagai obat asam urat. Hal ini masih berkaitan erat dengan kemampuan tempuyung untuk melarutakan kristal urat dalam kasus batu ginjal. Penderita asam urat mengalami pengendapan kristal urat di pembuluh darah kapiler yang kerap menimbulkan nyeri menyakitkan di persendian.
Disinilah peran daun tempuyung sebagai diuretik untuk mendorong pengeluaran asam urat melalui urin. Daun tempuyung juga memiliki flavonoid yang diketahui ampuh menghambat kinerja enzim dan reaksi yang memicu pembentukan asam urat.
Sama seperti kebanyakan obat herbal, manfaat daun tempuyung baru bisa dirasakan jika seseorang tekun dan rutin mengonsumsinya. Air rebusan daun tempuyung biasanya diminum tiga kali sehari secara rutin sampai batu ginjal berkurang.

Antioksidan – Tetap Awet Muda dengan Konsumsi Teh Hijau, Benarkah?

Kebanyakan orang telah merasakan manfaat dari konsumsi teh hijau; ada yang merasa lebih tenang atau rileks, ada yang merasa segar dan staminanya pulih kembali, ada yang merasa kesehatannya kian membaik, ada juga yang merasa bahwa berat badannya menurun. Beberapa manfaat ini tampaknya dirasa oleh beberapa orang sejak awal mula mengonsumsi teh hijau hingga beberapa pekan, bulan, bahkan tahun. Lama-kelamaan konsumsi teh hijau sudah menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan, bahkan saat ditawari minuman sewaktu sedang berkunjung kerumah kerabat atau memesannya di mall.
Kebiasaan ini telah menjadi gaya hidup, bahkan berkembang kepercayaan bahwa teh hijau mampu menjaga penampilan Anda tetap awet muda atau dengan kata lain memperpanjang usia Anda. Ini dimungkinkan karena teh hijau mengandung antioksidan, benarkah demikian? Memang antioksidan dalam teh memiliki jenis polifenol yang bersifat mencegah atau menetralisasi pengaruh radikal bebas serta membunuh bakteri, hal ini tak dapat disangkal. Sayangnya, berdasarkan data klinis yang dikumpulkan Dr. Hiromi Shinya menunjukkan adanya gangguan lambung bagi mereka yang aktif meminum teh. Penyakit yang berkaitan dengan fungsi lambung ialah gastritis atrofi – merupakan cikal bakal penyebab kanker lambung.
Dr. Hiromi Shinya yang memiliki spesialisasi di bidang endoskopi gastrointestinal (lambung – usus) melihat karakteristik yang buruk pada usus para aktivis teh. Lalu, apa sebenarnya yang membuat pengaruh teh hijau terlihat begitu buruk? Mari kita kupas satu-persatu berdasarkan pengamatan sang dokter. Masalahnya terletak pada seberapa sering konsumsi teh yang Anda lakukan. Kandungan antioksidan dapat menyatu dan membentuk tanin – ini adalah senyawa yang menyebabkan rasa pahit atau asam. Zat tanin mudah teroksidasi apabila terkena air panas atau udara, sehingga membentuk asam tanat.
Asam tanat berfungsi dalam membekukan protein, selain itu efek negatif dari jenis asam ini dapat melukai selaput lendir yang membungkus lambung, sehingga orang tersebut mengalami tukak lambung. Untuk membuktikan teori ini Dr. Hiromi Shinya menggunakan endoskop untuk memeriksa keadaan lambung seorang peminum teh dan menemukan adanya penipisan lapisan lendir pada lambung karena perubahan atrofi kronis atau maag kronis. Penelitian ini diperkuat lagi dengan adanya hasil penelitian Profesor Masayuki Kawanishi yang menyatakan bahwa antioksidan mampu merusak DNA, dalam Konferensi Kanker Jepang, pada bulan September 2003. Beliau berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Mie.
Tapi, apakah ini berarti Anda tidak boleh meminum segala macam jenis teh ataupun minuman yang mengandung antioksidan? Tidak juga, Dr. Hiromi Shinya menyarankan agar para pecinta teh menggunakan daun teh yang ditanam secara organik. Ia juga mengingatkan agar meminum teh setelah makan, bukan sebelum makan dengan takaran 2 hingga 3 cangkir sehari agar terhindar dari tekanan yang berlebihan pada lapisan lambung.

Kopi atau Teh, Apa yang Terbaik dan Pengaruhnya bagi Penderita GERD?

Boleh jadi Anda sudah terbiasa memulai hari Anda dengan secangkir kopi atau bersantai di malam hari sambil meniup segelas teh panas. Bisakah kedua minuman ini, kopi atau teh, menyebabkan heartburn atau gejala lain dari naiknya asam lambung? Dapatkah itu mengarah ke gangguan yang lebih kronis dari penyakit gastroesophageal refluks (GERD)? Jika demikian, seberapa besar pengaruhnya bagi penderita GERD?
Salah satu faktor yang memicu asam lambung naik adalah jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Ini dikarenakan adanya zat tertentu yang mengiritasi esofagus atau melemahkan esophageal sfingter bagian bawah, sehingga mencegah makanan turun ke lambung dan menyebabkan refluks (naik kembali).
Bagi penderita GERD, Anda sebaiknya membatasi konsumsi kopi maupun teh, sebab keduanya berpengaruh pada esophageal sfingter bagian bawah. Namun, beberapa penelitian menemukan adanya perbedaan efek antara kopi dengan teh. Berikut akan dijelaskan pengaruh kopi dan teh bagi penderita GERD.

Pengaruh Kafein bagi Penderita GERD

Kafein—kandungan utama dalam banyak varietas kopi dan teh—sudah dikenal sebagai pemicu umum heartburn. Akan tetapi, sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa kafein tidak serta merta memicu heartburn. Para periset menemukan adanya beragam pengaruh kafein pada penderita GERD.
Sebuah studi yang dirilis pada Alimentary Pharmacology & Therapeutics menyebutkan bahwa efek kopi atau teh terhadap asam lambung sebenarnya belum dapat dipastikan. Studi tersebut bertujuan untuk meneliti kembali peristiwa refluk sebelum dan sesudah proses dekafeinasi (penetralan kafein) dari dalam tubuh. Para peneliti kemudian membandingkan hasilnya dengan menggunakan air dan air berkafein.
Mereka menemukan bahwa rutin minum kopi lebih berat pengaruhnya dibandingkan dengan teh yang berkafein. Di sisi lain, minum teh berkafein efek refluksnya sebanding dengan efek minum air putih. Kopi yang sudah didekafeinasi secara signifikan mengurangi gejala pada penderita GERD, sementara teh yang didekafeinasi tidak memberi perubahan serupa.
Penulis dari studi di atas berkesimpulan bahwa kopi jauh lebih meningkatkan gejala refluks daripada teh—meskipun kedua minuman ini sama-sama berkafein. Studi tersebut menduga kafein tidak bertanggung jawab atas terjadinya refluks, zat lain yang terkandung dalam kopi lah pelaku sebenarnya.

Perlukah Penderita GERD Menghindari Kopi dan Teh?

Sulit menentukan apakah penderita GERD harus menghindari kopi atau teh. Ada bukti menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein dapat membantu meminimalkan gejala refluks. Demikian juga halnya dengan teh, kaitan antara teh dan GERD kerap diperdebatkan.
Meskipun sejumlah ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari teh supaya tidak mengalami gejala GERD, ada pula cukup banyak bukti yang menunjukkan teh tidak memicu refluks. Misalnya sebuah studi yang muncul dalam World Journal of Gastroenterology menemukan bahwa teh tidak memengaruhi refluks dan minum kopi hanya menimbulkan gejala refluks ringan.
Sebagai kesimpulannya Anda, terutama penderita GERD, tetap harus membatasi konsumsi kopi atau teh. Dengan begitu banyak perbedaan pendapat dalam studi, riset, atau penelitian ilmiah tentang pengaruh kopi dan teh bagi penderita GERD, ini artinya Anda lah yang bertanggung jawab dalam menentukan apakah perlu menghindari dua jenis minuman ini. Sebelumnya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi apa pemicu spesifik gejala GERD yang Anda alami.