Mungkin nama Rebung yang biasanya dikonsumsi sebagai sayur, baru diketahui oleh segelintir orang saja. Rasa lezat sayur Rebung dapat membuat selera makan bertambah. Apalagi, jika sayur Rebung tersebut ditambahkan sambal pedas. Wow, pasti terasa mantap dan maknyus tentunya! Namun, disamping kelezatannya, Rebung ternyata memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan kita.
Rebung yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan bamboo shoot ini, merupakan tunas bambu yang masih muda. Pengolahan Rebung yang dalam bahasa orang Jawa disebut dengan “bung” ini, biasanya dengan dibuang kelopaknya, diiris-iris dan diolah dengan merebus atau mengukusnya.
Pemanfaatan Rebung untuk bahan masakan sesungguhnya telah dilakukan sejak zaman dulu. Panen Rebung biasanya dilakukan sepanjang tahun.
Panen rayanya sendiri terjadi ketika musim penghujan antara bulan Desember sampai Februari. Rebung akan dipanen ketika ketinggiannya sudah mencapai 20 cm dari atas tanah dan diameternya sekitar 7 cm.
Panenan Rebung tidak boleh terlambat karena jika sampai terlambat, misalnya 2-4 bulan, maka tanaman Rebung akan segera menjadi pohon bambu yang tentunya sudah tak enak lagi untuk disantap.
Kandungan Kalium dalam Rebung Kurangi Resiko Stroke
Di dalam Rebung terdapat banyak kandungan senyawa mulai dari air (paling banyak sampai 91%), thiamin, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, kalium, fosfor, besi, dan lainya.
Kandungan protein, karbohidrat, dan lemak tidaklah berbeda jauh jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. Begitu juga dengan kandungan kalium yang cukup tinggi yakni 533 mg per 10 gramnya.
Makanan yang kaya akan kalium, minimal 400 mg, sangat bermanfaat untuk mengurangi resiko stroke. Penderita stroke seringkali didapati mengalami defisiensi mineral ini.
Selain itu, orang yang menderita kekurangan kalium, biasanya akan menderita pelunakan otot. Makanya, Anda mesti mencukupi kebutuhan kalium sehari-hari, misalnya, dengan mengonsumsi Rebung.
Kandungan Serat dalam Rebung Cegah Berbagai Penyakit
Selain kalium, Rebung juga sangat kaya dengan serat pangan sebanyak 2,56 persen. Kandungan seratnya sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran tropis lainnya seperti Ketimun (0,61%), Sawi (1,01%), Kedelai (1,27%), Pecay (1,58%), dan lainnya.
Memang, kekurangan serat pada tubuh manusia tidak akan menimbulkan gejala yang spesifik, tidak seperti kekurangan zat-zat lainnya. Namun, tetap saja ketercukupannya harus selalu dipenuhi untuk meningkatkan kinerja metabolisme tubuh.
Bahkan, dalam beberapa penelitian yang dilakukan, telah ditemukan bahwa kekurangan serat ternyata dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Kekurangan serat dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis, diabetes melitus, jantung koroner, hiperkolesterolemia, kanker kolon (usus besar), dan lainnya.
Serat pangan merupakan senyawa yang berbentuk karbohidrat kompleks dan biasanya banyak terdapat pada dinding sel tanaman pangan, termasuk Rebung.
Serat pangan memang tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan, namun fungsinya sangat penting untuk memelihara tingkat kesehatan manusia guna mencegah serangan berbagai jenis penyakit dan merupakan komponen penting dalam terapi gizi.
Bagaimana dengan konsumsi serat penduduk kita? Hanya sekitar 10,5 gram per harinya. Jelas masih kurang karena kebutuhan ideal yang mesti dicukupi ialah sebanyak 30 gram serat setiap harinya. Rebung bisa Anda jadikan sebagai solusi untuk memenuhi ketercukupan serat setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar