Awalnya tumbuhan sambiloto tumbuh di India, kemudian menyebar ke selatan mencapai Siam dan ke timur mencapai semenanjung Malaya, sampai pada akhirnya ditemukan tumbuh di Jawa. Sambiloto dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Sambiloto juga memerlukan curah hujan 2000-3000 mm per tahun serta temperatur udara 25-32 derajat Celcius agar bertumbuh dengan baik.
Di daerah-daerah, sambiloto punya banyak nama, yakni antara lain: ampadu tanah(Sumatera Barat), sambilata (Melayu), ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah), pepaitan(Madura), dan ki oray (Sunda).
Tanaman sambiloto sejak dulu digunakan untuk mencegah peradangan, melancarkan pengeluaran air seni, menurunkan panas demam, obat sakit perut, obat kencing manis, dan penetralisir racun. Sehubungan dengan manfaat sambiloto untuk menurunkan kadar gula darah diyakini karena kandungan zat pahitnya yang bisa menetralkan rasa manis akibat kadar gula darah tinggi.
Dari resep turun-temurun, untuk membantu mengobati kencing manis dengan merebus segenggam daun sambiloto dalam 3 gelas air sampai airnya tersisa tinggal segelas. Air rebusan sambiloto ini untuk diminum 3 kali dalam sehari. Dari pengalaman nenek moyang didapati bahwa setelah beberapa hari minum air rebusan ini, gejala kencing manis misalnya gampang haus, sering buang air kecil, dan pandangan buram dapat berkurang secara perlahan.
Manfaat sambiloto yang lain ialah sebagai obat asam urat. Namun para ahli herbal tidak hanya menggunakan sambiloto, tapi juga campuran beberapa tanaman herbal lainnya. Dua orang ahli herbal di Indonesia, yakni Iskandar dan Dr. Erna Cipta Fahmi membuat ramuan herbal sambiloto, tempuyung, temulawak, dan lada. Ramuan herbal ini kemudian dimasukkan dalam kapsul. Untuk kasus asam urat yang sudah parah, Dr. Erna menambahkan akar alang-alang dan daun salam untuk memperbaiki kinerja ginjal.
Ada perusahaan farmasi besar di daerah Jakarta yang juga membuat ramuan obat asam urat berbahan sambiloto, temulawak, lada, tempuyung, serta rumput teki. Di antara komposisi-komposisi tersebut, herbal sambiloto lah yang paling dominan yakni mencakup 35% dari keseluruhan komposisi.
Menurut Dr. Suharti K. Suherman dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sambiloto mengandung kolmegin dan lakton yang memberikan efek antidepresan agar mengurangi pembengkakan dan peradangan pada sendi. Daun tempuyung kaya akan kalium sehingga berkhasiat sebagai peluruh urin untuk mendorong pengeluaran asam urat.
Sedangkan temulawak punya kurkumin yang sanggup memperbaiki kinerja ginjal. Dan lada mengandung piperin, chavaicin, dan piperanin yang berperan dalam menstimulasi kelenjar pencernaan sehingga mempercepat pembakaran lemak yang menghambat pengeluaran asam urat.
Dari artikel ini diketahui bahwa manfaat sambiloto yang terutama ialah untuk membantu mengendalikan kadar gula darah. Sedangkan manfaatnya untuk asam urat harus dicampurkan dengan bahan-bahan herbal lainnya supaya bisa bekerja secara sinergis mengatasi asam urat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar