Senin, 23 Maret 2015

Ramuan Tanaman Pegagan, Kendalikan Penyakit Epilepsi

Di beberapa negara, penyakit epilepsi/ayan seringkali dianggap sebagai kutukan, namun sebenarnya, bukan itu penyebabnya, melainkan adanya ketidaknormalan aktivitas listrik dalam otak. Akibatnya, terjadi perubahan pada pola perilaku dan kesadaran. Beberapa gejala ketika penyakit ini kambuh, antara lain berupa kesulitan berbicara secara mendadak, kejang-kejang, keluarnya air liur, reaksi atonik (jatuh akibat melemasnya otot), dan bengong selama beberapa detik.
Penderita ayan yang menunjukkan gejala bengong, biasanya tidak akan memberikan respon meskipun Anda mencoba untuk menyadarkannya.
Berbagai hal dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit ini, diantaranya disebabkan oleh adanya kelainan bentukan otak, trauma otak akibat benturan, infeksi, stroke, tumor, atau karena adanya serangan step berulang.
Serangan epilepsi dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Yang mengejutkan, jika kejang-kejang akibat epilepsi berlangsung selama 15-30 menit, bukan tidak mungkin timbul akibat yang fatal.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan  melakukan serangkaian tes berupa tes neurologi, tes darah, tes perilaku, dan pemeriksaan kondisi otak melalui CT Scan dan MRI, atau EEG untuk mengetahui aktivitas aliran listrik dalam otak.

Pengobatan Epilepsi dengan Tanaman Pegagan

Sampai saat ini, pengobatan penyakit epilepsi, baik medis maupun alternatif, hanya difokuskan pada pengendalian serangan/tingkat kekambuhan dan gejala yang ditimbulkannya. Dokter boleh jadi akan memberikan obat, yang harus dikonsumsi selama bertahun-tahun.
Seraya waktu berlalu, pemberian obat dapat dikurangi secara bertahap bila dokter melihat ada perbaikan yang terjadi. Namun, bila upaya ini tidak berhasil, bedah saraf merupakan pilihan terakhir yang harus dijalani penderita epilepsi. Meski begitu, pembedahan juga tidak menjamin kesembuhan secara total.
Selain itu, alasan mengapa tingkat penderita epilepsi tergolong tinggi, terutama disebabkan adanya stigma dalam masyarakat tentang penyakit epilepsi, yang seringkali membuat penderita maupun keluarganya enggan mencari pengobatan dokter.
Karena itu, di beberapa negara, termasuk Indonesia, penyakit epilepsi seringkali ditangani secara tradisional dengan ramuan herbal, salah satunya Pegagan (Centella asiatica).
Secara empiris, tanaman yang juga dikenal dengan nama Antanan ini, memang diketahui dapat mengurangi gejala dan frekuensi serangan epilepsi.
Beberapa senyawa aktif seperti triterpenoid, brahmoside (Bacoside A), dan brahminoside pada tanaman ini, memiliki sifat sedatif (menenangkan) dan mampu merelaksasi pembuluh darah yang tegang.
Penelitian pada hewan percobaan memperlihatkan efek farmakologi tanaman ini yang bersifat antikejang, anticemas, analgesik, dan sedatif.
Dan semua efek positif yang terjadi dalam sistem saraf pusat ini, terutama dicapai berkat mekanisme Pegagan dalam meningkatkan gamma aminobutiyric acid (GABA), neurotransmitter yang bertugas mengatur sel saraf dan mencegah terjadinya kejang, salah satu gejala khas epilepsi.
Nah, bagaimana Anda dapat memanfaatkan tanaman Pegagan untuk mengatasi penyakit epilepsi? Berikut langkah-langkah dalam membuat ramuan alami antiepilepsi.
  • Ambil segenggam daun Pegagan dan cuci bersih.
  • Ambil gula aren atau gula jawa secukupnya.
  • Campurkan daun Pegagan dan gula.
  • Blender atau tumbuk hingga halus dan tercampur rata.
  • Ambil sebanyak satu sendok ramuan dan seduh dengan satu gelas air mendidih.
  • Saring air dari ramuan tersebut dan minum rutin satu gelas sehari.
Pengingatnya, ramuan Pegagan sebaiknya tidak digunakan oleh wanita hamil dan menyusui serta anak-anak. Penderita diabetes dan hyperlipidemia juga perlu waspada ketika hendak menggunakan ramuan ini karena Pegagan dilaporkan dapat meningkatkan gula dan lemak darah.
Pada beberapa kasus, penggunaan ramuan Pegagan dapat menyebabkan alergi kulit, termasuk rasa panas terbakar. Konsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan infertilitas.
Konsumsi Pegagan juga sebaiknya diwaspadai bagi Anda yang sedang menggunakan obat antiplatelet, termasuk aspirin. Selain itu, dilaporkan bahwa konsumsi Pegagan dapat berinteraksi pada beberapa obat dengan golongan efedrin, teofilin, atropine, dan kodein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar