Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam journal Hypertension menunjukkan bahwa makan coklat setiap hari ternyata bisa meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berpikir pada orang yang punya masalah kognitif.
Para periset memasukkan kaum lansia dalam subjek penelitian mereka. Para lansia ini diminta untuk mengonsumsi flavonol dalam coklat dengan jumlah sedikit, sedang, dan banyak setiap hari selama delapan minggu.
Hasil yang dapat disimpulkan adalah, asupan coklat terbukti meningkatkan konsentrasi dan kemampuan kognitif mereka. Semakin tinggi kadar flavonolnya, semakin baik juga kemampuan untuk mengingat.
Semua yang menjadi subjek penelitian memang memiliki kesulitan kognitif, yaitu sulit untuk mengingat dan belajar berkonsentrasi yang umum dialami oleh para lansia. Lagi pula, riset-riset sebelumnya telah mengungkapkan bahwa flavonol bisa meningkatkan tekanan darah dan resistensi insulin.
Dr. Giovambattista Desideri, direktur dari divisi geriatri di University of L'Aquila di Italia, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan,”Memang masih belum jelas apakah manfaat kognitif ini berasal dari flavonolnya semata atau juga karena pengaruhnya terhadap fungsi kardiovaskular.”
Para partisipan dalam penelitian itu juga terlihat menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dalam memproses informasi dan merespon informasi tersebut.
Penelitian atas penggunaan flavonol untuk meningkatkan konsentrasi ini masih perlu dikaji lebih jauh, mengingat bahwa subjek penelitiannya masih terbatas pada satu populasi tertentu, bukan secara acak.
Flavonol adalah salah satu bentuk turunan dari flavonoid, dan keduanya banyak terdapat dalam bahan-bahan alami yaitu buah-buahan dan sayuran.
Flavonol khususnya banyak terdapat pada anggur merah, apel, dan teh, juga daun tumbuhan Noni dalam bentuk flavonol glikosida. Herbal dari daun tumbuhan Noni danNoni juice dapat sangat membantu meningkatkan konsentrasi.
Tampaknya, bukan hanya flavonol dalam coklat yang terbukti bisa meningkatkan konsentrasi. Kandungan theobromin dalam coklat juga kemungkinan berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan kesiagaan tubuh.
Cara kerjanya sama dengan kafein yang merangsang adrenalin, meningkatkan detak jantung, dan memberikan asupan oksigen yang lebih banyak ke sel-sel otak.
Setiap tahunnya, enam persen dari orang yang berumur 70 tahun ke atas mengalami masalah otak dan problem untuk meningkatkan konsentrasi. Sebagian dari problem ini mengarah kepada penyakit demensia dan Alzheimer.
Kalaupun tIdak berakhir dengan penyakit yang sedemikian parah itu, proses penuaan pasti berdampak besar juga terhadap aktifitas yang melibatkan otak.
Problem kelelahan berpikir dan kepikunan telah menjadi semakin berat seiring bertambahnya usia. Karena itu, penemuan tentang zat-zat yang mampu meningkatkan konsentrasi semakin dibutuhkan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar