Jangan pernah anggap enteng serangan rematik. Tahukah Anda? Jika rematik dibiarkan terjadi berkepanjangan, tidak hanya kualitas hidup Anda yang rusak, resiko kecacatan permanen juga mengintai Anda. Meski memang tidak dapat disembuhkan, penyakit rematik dapat dikendalikan baik gejala dan keluhannya, misalnya dengan Daun encok (Plumbago zeylanica L.).
Tanaman asal Sri Lanka ini tersebar pertumbuhannya di wilayah beriklim tropis seperti kepulauan pasifik, termasuk Indonesia dan dapat dengan mudah tumbuh secara liar di ladang, tepian saluran air, atau di pekarangan, dimana masyarakat menanamnya sebagai tanaman pagar. Daun encok dapat bertahan hidup sampai pada wilayah dengan ketinggian kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut (dpl).
Ketinggian tanaman ini berada pada kisaran 0,6-2 meter; batangnya berkayu, berbentuk bulat, memiliki alur, dan cabang; Daunnya berbentuk tunggal dan bertangkai, dengan panjang 1,5–2,5 cm dan bagian pangkal tangkai yang agak melebar.
Di sejumlah daerah di Indonesia, Daun encok dikenal dengan nama-nama berikut: Daun encok, ki encok (Sunda); Bama, Godong encok, Poksor (Jawa). Ceraka (Sumatera), Kareka (Madura); Bama (Bali), Oporie (Timor).
Daun Encok, Redakan Peradangan dan Nyeri Rematik
Selain sebagai tanaman pagar, masyarakat seringkali memanfaatkan tanaman Daun encok ini guna meredakan peradangan akibat serangan rematik. Bagaimana cara tradisional membuat ramuan Daun encok untuk meredakan nyeri rematik?
Anda cukup menyiapkan segenggam Daun encok yang masih segar. Kemudian, cuci dan tumbuklah sampai halus. Lalu, tambahkan air hangat secukupnya dan aduklah sampai adonan terlihat seperti bubur.
“Bubur” Daun encok tersebut bisa langsung Anda gunakan sebanyak 2 kali sehari untuk membalur bagian tubuh yang terkena serangan rematik.
Cara yang kedua, yakni dengan menyiapkan Daun encok segar sebanyak 15 gram. Cucilah Daun encok sampai bersih. Lalu, tambahkan 1 sendok makan kapur sirih dan tumbuklah sampai halus. Balurkan hasil tumbukan tersebut pada bagian tubuh yang diserang rematik.
Patut diingat bahwa zat plumbagin dalam Daun encok bersifat toksik untuk pemakaian lokal, dan dapat menyebabkan melepuhnya kulit jika baluran ramuan Daun encok didiamkan lebih dari 30 menit. Perempuan hamil dianjurkan untuk tidak menggunakan ramuan tanaman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar